Penting Gak Sih Ikut dan Kontribusi di Organisasi Kemahasiswaan?


Penting gak sih ikut dan kontribusi di organisasi kemahasiswaan?

Ikut organisasi di lingkup internal atau eksternal kampus? Buat apa?

Jujur, Aku sering banget denger pertanyaan sekaligus pernyataan tersebut oleh teman, sahabat bahkan relasi di dalam maupun diluar kampus.

Bahkan ketika aku survei kecil-kecilan ke mereka tentang sebuah kata bernama organisasi, inilah jawaban dan ekspresinya,

  • Kata A : Penting ya karena dapet Sertifikat buat syarat kelulusan dengan wajah flat 👀
  • Kata B : Lumayanlah ya, nambah temen baru di luar temen kuliah, mungkin aja dapet gebetan baru dengan wajah berseri haha
  • Kata C : Ngapain ikut gituan, ga penting amat mending fokus akademik aja. Badan justru capek, disuruh-suruh kerjain ini itu padahal tugas kuliah udah banyak, sering rapat sampe malem, danusanlah, cari sponsor, dll. Orang ini sedikit emosi sih ketika menyampaikan pendapatnya 😒
  • Kata D : Aku ikut berorganisasi kok, buat nambah ilmu dan keterampilan menejemen gitu. Toh bermanfaat nih buat usahaku yang baru mulai kemaren. Jawaban kece nih, ekspresinya juga berseri ketika di survei 😂

Itulah beberapa respon dari kenalan trus juga temen yang aku tampilkan secara kolektif dan representatif dari hasil surveiku tadi. Nah, cukup beragam bukan sudut pandangnya? Ini masih intermezzo tentang organisasi kemahasiswaan saat ini ya ..

Mulai berkenalan dengan dunia Organisasi 

Well, Alangkah lebih baik kamu mengenal diriku dulu ya disini. Secara singkat, aku dulu di SMA sebagai orang yang cukup pasif dalam hal berorganisasi karena memang masih awam dan lebih banyak bantuin nenek jaga warung kelontongnya 😊. Setelah di bangku kuliah, diriku semacam terdorong jadi bagian dari organisasi tertentu.

Mau tau alasannya? simak terus ya ...

2015, aku terdaftar sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi. Ketika itu semester pertama, bulan kedua menjadi seorang mahasiswa. Diriku sempat berpikir dan tertenun dengan sistem kuliah di Indonesia ini.

"Setiap hari kuliah, diberi ilmu dari pagi hingga sore sama dosen. Gimana ya caranya agar ilmu yang di dapatkan itu dapat diimplementasikan, diaplikasikan agar bermanfaat ya?"

Pertanyaan itulah awal mula diriku terdorong ikut organisasi.

Jika dirunut pengaplikasian ilmu itu cukup beragam, dapat dijadikan jurnal, program pengabdian masyarakat, diimplementasikan ke usaha, berorganisasi, dan sebagainya.

Setelah memikirkan pertanyaan itu seharian & mempertimbangkan hasil riset ini itu secara realistis serta posisi diri sebagai mahasiswa baru, akhirnya keputusanku kala itu memilih untuk terlibat di dalam sebuah asosiasi profesi pemasaran (Indonesia Marketing Association).

Akhirnya, setelah adanya niatan tersebut, lalu mengikuti proses seleksi penerimaan dan iktikat baik itupun tercapai. Dari situlah, mulai passionate belajar secara mendalam di organisasi internal hingga eksternal kampus.

Lalu, benefitnya bagi anak yang ikut organisasi itu apa aja sih?

Selama mengarungi dunia organisasi sejak awal kuliah hingga skripsi, dan inilah yang membuat diriku setuju bahwa berorganisasi itu penting.

Penting dalam arti membantumu dalam menunjang kegiatan akademik sehari-hari. Tapi ingat, pilih organisasi yang relevan dengan bidang pendidikan/ketertarikan/hobimu ya.

Kalo dikaitkan dengan benefit lain, tentu cukup banyak yang kamu dapatkan, contohnya ini nih


1. Media Praktek & Improvisasi Ilmu Pengetahuan


Hal ini masih berhubungan alasan kuat kenapa aku ikut dalam berorganisasi nih. Kenapa di organisasi?

Alasannya realistis kok, ibarat kamu mahasiswa baru-menengah tapi ga punya media buat praktek ilmu itu, disinilah fungsi dan peran organisasi kemahasiswaan itu hadir.

Terlebih kita sebagai mahasiswa harus paham sisi teori namun mampu mempraktekannya di lapangan dengan baik juga. Jangan sampai hanya berteori saja kawan, karena di dunia kerja itu kita lebih banyak praktek langsung.

Biasanya nih kalo aku, habis dapet teori dari dosen/belajar otodidak/hasil sharing sama pakar/praktisi segera aku praktekin tuh di organisasi. Kita jadi tau, teori/pembicaraan dari pakar tersebut itu valid tidak ya di lapangannya.

Disinilah juga kamu sekaligus berimprovisasi untuk dapetin pola yang tepat bagi objek dari ilmu yang sedang diterapkan. Bahkan, kamu mendapatkan ilmu baru nih atas proses pencocokan, bongkar pasang dan validasi lapangan itu.


2. Berpotensi Menjadi Multitasker Handal


Aku akan menjelaskan dulu nih karakter orang dalam bekerja itu ada 2, yaitu pertama, orang yang fokus dengan satu pekerjaan saja dalam satu waktu dan, kedua, mutitasker atau mampu mengerjakan beberapa pekerjaan dalam satu waktu.

Dalam dinamikanya di lapangan, tentu ada problematika (pro & kontra) dengan dampak yang dihasilkan orang tersebut. Namun, hal ini bukanlah hal yang berarti bagi anak organisasi.

Kok Bisa? Tentu,

Karena bagi kami (anak organisasi), mengerjakan beberapa pekerjaan dalam waktu yang bersamaan bukan hal yang baru. Dapat dikatakan hal semacam ini hampir dilakukan setiap hari, namun tetap menganut college-work-life balance ya, agar fisik, pikiran dan hati tetap prima 💙

Waktu itu segalanya dan manajemen waktu yang baik itu adalah KOENTJInya 😂 Dengan adanya pengelolaan waktu tersebutlah, adanya tugas, penyusunan proposal - laporan kegiatan bisa dilakukan secara baik, tepat dan akurat.

*) S&K : dampak tersebut bisa diraih ketika sudah berorganisasi minim 3 bulan keatas ya 😁




3. Organisasi itu pada prinsipnya kompleks, Kita Jadi Paham Seluk Beluk Manajemen


Ini nih! Alasan kenapa aku bertahan dan passionate untuk aktif hingga skripsi. Analoginya, dari statement tadi adalah jika aku mulai masuk ke organisasi pada tahap mahasiswa baru maka aku akan fasih memahami sistem, tata kelola dan membuat pola sistem manajemen yang baik pada tahap menjelang skripsi.

Dan ada satu lagi, dengan aktif di organisasi itu knowledge & skill yang sudah dipelajari tidak hilang begitu saja, melainkan bertambah dan berpotensi lebih besar lagi loh karena sering diasah.

Selama ini, aku belajar, memahami dan mengaplikasikan cukup banyak ragam menajemen (padahal hal ini diluar program studiku yaitu ilmu komunikasi), seperti project management, sumber daya (aset fisik-non fisik), human capital, marketing, financial, operational, product, services, risk management, stakeholders, dll.

Kamu akan belajar sistem pengelolaan tersebut ketika memutuskan bergabung di organisasi tertentu. Coba rasakan setiap langkah yang ada, mulai dari taraf low management, middle hingga pada saatnya kamu berada di tingkat top management.


4. Memiliki Relasi dari Beragam Kalangan



Foto bersama dengan jajaran petinggi Harian Kompas dan Unika Soegijapranata (dok.pribadi) 

Ketika memutuskan bergabung di organisasi di fakultas, universitas ataupun eksternal kampus, secara otomatis akan bertemu dan berinteraksi langsung dengan rekan untuk membahas sebuah topik tertentu.

Disamping itu, nanti kamu juga diberi tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Baik itu seminar, sosialisasi, konser, atau apapun sesuai bidang organisasi yang dinaungi. Mulai tahap itulah, dirimu akan bertemu hingga berkomunikasi secara singkat maupun intim dengan seseorang, kelompok, masyarakat, public figure hingga artis sekalipun.

Dari sini, kamu juga belajar tentang karakteristik seseorang, berkomunikasi, bagaimana menjalin relasi yang baik, dan terpenting itu belajar menghargai pendapat sesama manusia

Frekuensinya bisa dilakukan secara rutin dan berpotensi menambah relasi dengan beragam pihak dari sejumlah lapisan masyarakat tertentu. Dengan meningkatnya relasi, tentu akan meningkatkan potensi yang lebih baik dan besar lagi bagi perkembangan karir kita ke depan.

5. Membentuk Karakter Pribadi yang Lebih Positif


Menurutku berorganisasi itu 'jika bergabung dengan wadah yang tepat', akan membentuk habit positif dalam diri kita. Aku sangat bersyukur, selama perjalanan sejak tahap mahasiswa baru hingga menjelang skripsi ini telah diberi petunjuk olehNya berada di tempat yang tepat untuk bertumbuh.

Hal ini berkaitan dengan iklim dan budaya dari organisasi tersebut. Ada aspek lain yang turut hadir yaitu pemimpin yang satu frekuensi untuk maju. Seiring berjalannya waktu, kamu akan mengikuti arus positif tersebut dan membuatmu jadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.

Misalnya nih, dulu dirimu sebagai seseorang yang inkonsisten berubah menjadi disiplin & konsisten. Dan masih banyak hal lainnya. Tapi ya itu sih, ketika sebuah organisasi sudah memiliki hal positif yang mengakar tapi dirimu sendiri tidak ingin berubah jadi lebih baik ya percuma 😅

📢  Baca Juga: Mau bikin komunitas? Ikuti 10 Langkah Mudah Ini


6. Berpotensi Dilibatkan Terhadap Hal yang Lebih Besar


Selaras dengan hukum alam, jika kita berbuat baik saat ini walaupun dalam skala kecil maka di kemudian hari akan beterbaran peluang baik dan besar lainnya. Selama ini aku sangat mempercayai paradigma tersebut dan terbukti dalam perjalanan hidupku dalam beberapa aspek.

Hal yang paling sederhana yaitu ketika kamu berniat untuk bergabung dalam organisasi, berkontribusilah sebaik mungkin disana walaupun dirimu tidak paham/tidak bisa, setidaknya sudah mencoba. Toh, nanti akan ada kepala departemen maupun kepala organisasi yang turut membimbing.

Dalam kasus ini, jika dirimu bisa berkontribusi penuh dalam artian lahir dan batin maka alampun akan membalasnya. Membalas dengan cara di sesi assessment, dirimu di promosikan sebagai kepala departemen, bahkan di lain organisasi menjabat sebagai kepala organisasi bahkan bisa hal besar lainnya.

Pada case diatas, dapat diambil intinya bahwa kontribusi dirimu ketika masih menjadi staf menentukan perjalanan ke depan. Apakah di promosikan, di rekomendasikan dan di libatkan pada kesempatan yang lebih besar atau diminta untuk belajar lagi pada tahap staf tersebut.


7. Memperbanyak Pengalaman Hidup & Kerja


Setiap orang pasti ingin memiliki pengalaman yang bermakna dalam hidupnya bukan? Nah ikut dalam organisasi ini salah satunya, disamping pengalaman hidup dari kegiatan atau peristiwa lainnya yang terjadi loh ya 😁

Umumnya, dari aktivitas rutin tersebut membentuk rangkaian peristiwa yang indah. Adanya dinamika dalam diri, kelompok, hingga organisasi menjadi bunga yang menghiasi proses dalam mencapai tujuan. Kadang ada tangis, tawa, gundah gulana dan senyuman paling tulus dari dalam hati yang paling dalam.

Begitupula dengan perjalanan kerja, dimana mulainya perjalanan dari tingkat staf membawa perubahan kecil hingga tingkat pimpinan memberi dampak yang bermakna dan lebih besar lagi bagi beberapa pihak yang terlibat maupun tidak secara langsung terlibat.

Kita pasti akan merasakan semua tahapan ini ketika berdinamika di organisasi kemahasiswaan. Dan aku yakin kita bisa melewatinya dengan baik dan lancar dalam rangka menapaki tangga kehidupan ini.


8. Bonus Atas Keberhasilan Kegiatan atau Pendapatan Sampingan 


Mungkin ada beberapa orang yang tidak tahu hal ini, bisa jadi masih awam, tidak diberi tahu dan segaja disembunyikan oleh beberapa pihak tertentu. Nah, disini aku ingin sharing terkait pemberian bonus kegiatan nih ya

Catatan: (ini pengalaman dulu sering x kelola event & Alhamdulillah cuan, lalu kebijakan yang ku ambil adalah membagikan profit acara ke setiap tim dengan merata + mereka aku ajak hangout ke playground bareng seharian) 😁

Mulanya, organisasi itu pasti akan menyelenggarakan kegiatan tertentu dengan beragam jenis pendanaan yang ditentukan sesuai kesepakatan bersama.

Setelah itu, kegiatan berlangsung nih (ada yang berhasil, ada yang biasa aja dan ada yang gagal), hal ini terjadi karena kesalahan dari setiap proses yang telah dilalui organisasi tersebut ya.

Pada konteks ini dimana sebuah organisasi tersebut berhasil menyelenggarakan kegiatan, kadang ada dana sisa kegiatan dari hasil kerja keras temen-temen. Dana sisa itu nantinya akan dibagi/dialokasikan sesuai kebijaksanaan pimpinan organisasi.

Umumnya, dana sisa tersebut akan dibagikan kepada seluruh anak organisasi tersebut atas tujuan bersama yang telah mereka perjuangkan selama ini dan berbuah manis.

Ada juga yang dihibahkan atau dibagi porsinya dengan pihak lain. Hal ini terjadi atas kearifan dan ketentuan yang telah disepakati oleh para pimpinan organisasi.

Eits, jangan berburuk sangka dulu ya karena pasti setiap keputusan yang dihasilkan itu melalui proses diskusi dengan beberapa pihak dan perihal keputusan akhirnya bagaimana tentu kita bersyukur karena semula yang berniat ingin menimba ilmu ternyata juga menghasilkan.


9. Memperoleh Sertifikat Pengurus Organisasi + Kepanitiaan

Hal ini kalo sekarang udah lumrah, malah emang fokus mereka ini doang 😂

Orientasi mayoritas mahasiswa sekarang itu ujungnya ya sertifikat. Hal ini karena di beberapa Universitas sesuai dengan peraturan Kementerian Ristek Dikti RI merekomendasikan untuk menerapkan sistem khusus untuk meningkatkan pengetahuan & keterampilan mahasiswa.

Salah satu caranya dengan memperoleh sertifikat kepengurusan organisasi dan keterlibatan dalam kepanitiaan.

Apalagi yakan, kamu berada di lingkungan kampus yang mewajibkan mahasiswanya aktif dan diberi batas minimal poin untuk lulus serta wisuda. Pasti, hal ini akan semakin memacu diri untuk lebih giat dalam berdinamika di kampus.


10. Mendapat Peluang Usaha Sampingan


Poin ini juga menjadi hal yang paling membahagiakan bagi anak organisasi nih. Mungkin kamu pernah lihat anak organisasi bawa tas kecil dengan isi jajanan/makanan box/beragam hal kreatif lainnya seperti jualan t-shirt, sticker, aksesoris, dll?

Kami dilatih untuk berpikir kreatif & inovatif dengan metode entrepreneurial sederhana hingga kompleks untuk mengumpulkan dana sedikit demi sedikit untuk berkegiatan, makan bersama hingga rekreasi.

Jika menilik pengalamanku dulu dalam menangkap peluang usaha sampingan ini adalah dengan membuat margin profit antara supplier dengan pembeli. Tentu ini memperlukan effort lebih (namanya juga usaha) 😁 tapi capek dan tantangannya beneran berasa 😂

Ini salah satu pengalamanku sih, aku harus berkendara menggunakan sepeda motor untuk mengangkut 100 pax (1 pack isi 2 buah) risoles mayonnaise ke kampus setiap 3 hari sekali dalam seminggu dalam kurun waktu 3 bulan. Dari Ungaran ke Kota Semarang dengan jarak tempuh 45 menit setiap hari haha

Setelah di kampus, nanti di distribusikan ke tim untuk dijual ke konsumen kampus, dan masih ada beragam pengalaman jualan lainnya. Keuntungannya cukup lumayan untuk jajan dan dana refill BBM.


11. Berpotensi di Rekrut oleh Perusahaan Tertentu Paska Wisuda


Pernyataan ini dikatakan langsung oleh relasi dari perusahaan yang pernah jadi mitra strategis organisasi dan beberapa statement dari hasil wawancara kepada kenalan Human Resources Development (HRD) perusahaan.

Beliau manyampaikan pada intinya, perusahaan akan lebih terbuka pada orang yang telah memiliki pengalaman ketika masa pendidikannya. Hal ini dikarenakan mengingat persaingan produk & bisnis yang semakin kompetitif, sehingga mendorong perusahaan untuk lebih selektif dalam merekrut orang.

Jika dilihat dari kacamata HR, anak organisasi akan mendapatkan perhatian lebih karena mereka telah melewati beragam proses dinamika pendidikan dan sosial yang ada.

Terlebih mereka juga sudah belajar, memahami dan mengaplikasikan mekanisme kerja sesuai dengan kompetensi hingga SOP perusahaan. Sekiranya, itulah yang menjadi bekal kenapa anak organisasi berpotensi dilirik oleh sebagaian besar perusahaan dalam mencari pegawai.


Kesimpulan


Berdasarkan pengalamanku, aktif ikut organisasi memberi dampak signifikan & positif bagi pertumbuhan karir kita kedepan.

Bagiku organisasi adalah media untuk tumbuh bersama. Tentu, perjalanan berdinamika dalam sebuah organisasi tidak seterusnya berjalan mulus bagaikan jalan tol. Pasti akan ada tantangan, keraguan dari tim, ada kegundahan, ada lika-liku proses yang lain dimana menghampiri kita setiap waktu.

Namun, disinilah kita belajar untuk memperbaiki keadaan secara bersama untuk melengkapi proses akademik hingga mencapai tujuan yang lebih besar dan lebih bermakna bagi masyarakat.

Demikian, selayang pandang dan pemaparan berbasis perspektif pribadi tentang organisasi kemahasiswaan

Setiap orang memiliki pilihan, dan silakan untuk mempertanggung jawabkan pilihan tersebut sesuai tujuan masing-masing.

Semoga bermanfaat & membantu 😊 

Posting Komentar

0 Komentar